7 Cara Membakar Semangat Untuk Menulis Kembali
Meskipun kita
merasa passion kita adalah menulis, bahkan
menjadikannya sebagai profesi, tapi ada kalanya rasa malas dan nggak mood untuk nulis itu datang. Pas buka
laptop malahan ngelamun, pas nyari ide malahan asyik buka media sosial, ya hal
seperti itu juga yang saya rasakan dua bulan kemarin.
Awal-awal terjun
ke dunia menulis, begitu semangat sampai bisa nulis artikel tiga artikel perhari,
dan akhirnya dapat job selama sembilan bulan untuk menjadi kontributor di
sebuah situs web. Tapi, setelah kontrak itu berakhir, mulailah merasakan semangat
nulis jadi menurun, yang tadinya sanggup minimal 1 hari 1 artikel, sekarang
hanya 3 artikel/bulan. Ya, entah apa penyebabnya, ini bukan masalah dibayar
atau tidaknya tapi masalah kurangnya semangat dan seiring bertambahnya
aktivitas di luar dunia menulis.
Setelah dua bulan
tidak terlalu aktif nulis, bulan ini saya ingin kembali membangkitkan semangat
untuk terus mengasah keahlian dalam dunia menulis. Bukankah jika kita ingin
menekuni suatu bidang secara profesional, maka kita harus bisa konsisiten dan tak
lelah untuk belajar?
Untuk itu, ada
beberapa hal yang saya lakukan saat ingin kembali lagi aktif menulis, yaitu:
1. Merenungkan
kembali motivasi saat pertama ingin terjun ke dunia menulis
Pertama kali saya ingin terjun menjadi penulis
adalah karena ingin banyak berbagi dan menginspirasi meskipun lewat sebuah tulisan, karena terus terang
untuk berbagi dengan cara berbicara di depan bukanlah hal yang saya kuasai.
Untuk itu lewat tulisanlah saya memilih untuk bisa berbagi.
2. Belajar lagi pada
mentor tentang ilmu kepenulisan
Bulan ini kebetulan dibuka kelas editor, saya
langsung tertarik karena ilmu ini penting banget buat seorang penulis, meskipun
rada pusing juga dengan tugasnya. Namun, ilmu itu harus terus ditambah agar
kita tidak jauh ketinggalan.
3. Menyusun target
Selama ini saya tidak punya target menulis
semua mengalir begitu saja, tapi sekarang hal itu harus saya hndari karena
dengan adanya target maka kita bisa memotivasi diri untuk terus mengejarnya.
Targetnya pun sederhana misalnya nulis artikel untuk beberap web minimal 3 kali
dalam seminggu, nulis di blog minimal 10 tulisan dalam satu bulan.
4. Banyak membaca
Hal mustahil jika kita ingin menjadi penulis
tapi tidak suka baca, untuk itu saya mulai lagi banyak membaca. Selain untuk
menambah ilmu, membaca juga menambah referensi untuk bahan tulisan.
5. Mengatur jadwal
harian
Untuk kembali aktif, maka saya harus bisa
mengatur kembali jadwal nulis yang sudah lama tidak terjadwal. Karena saya juga
bekerja maka malam hari adalah waktu saya untuk nulis, dan itupun ditarget
tidak lebih dari satu jam saja.
6. Mencatat ide
Ide untuk nulis kadang datang saat kapan saja,
untuk itu dengan mencatatnya maka kita terhindar dari lupa. Maklum, kalo
ibu-ibu seperti saya banyak aktivitas suka lupa kalau menunda-nunda mencatat
ide. Jadi, harus langsung dicatat dan saat sudah waktunya nulis langsung dibuat
setidaknya berbentuk draft dahulu untuk selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah
tulisan.
7. Banyak
blogwalking dan sering membuka web yang menjadi target saya menulis
Dengan banyak blogwalking maka kita akan
mendapat sebuah ide, sebuah ilmu baru bagaimana cara nulis yang baik untuk di
blog, tema apa saja yang menarik pengunjung dan sebagainya. Sedangkan untuk web
sendiri harus sering dibuka agar kita tahu tema dan gaya penulisan seperti apa
yang banyak diminati oleh pengunjung situs tersebut.
Nah, 7 cara
membakar kembali semangat menulis diatas adalah versi saya, setiap orang
mungkin berbeda, tetapi mudah-mudahan apa yang saya tulis selalu ada
manfaatnya. Selamat menulis dan teruslah berbagi meskipun hanya lewat sebuah
tulisan. Hamasah!
*Tulisan ini
diikutsertakan dalam Program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia
#ODOPOKT4
Kadang menulis itu memang harus dipaksakan ya, Mbak. Aku dari pagi cuma melototin layar laptop. Males mau nulis.
BalasHapusYa Mbak harus dipaksakan biar terpaksa
BalasHapus